Tuesday, December 25, 2012
Industri Inggris genjot penjualan online
Perang memperebutkan konsumen pindah ke online setelah keuntungan dari musim belanja Natal tidak memenuhi target.
Marks & Spencer dan John Lewis adalah dua dari label utama yang mulai memberikan diskon online dengan harapan pembeli akan melihat-lihat situs mereka di hari Natal.
Penjualan online biasanya dimulai di hari Natal atau Boxing Day (hari libur setelah Natal).
Laporan bahwa jutaan konsumen akan menghabiskan libur Natal dengan berbelanja online memicu peringatan dari para pemimpin Gereja.
Mantan Uskup Agung Canterbury Lord Carey mengatakan bahwa Natal adalah "saat khusus" dan harus dihabiskan dengan keluarga, bukan di dunia maya.
"Kita menghadapi bahaya bahwa peralatan komunikasi elektronik akan mengambil alih hidup kita dan kita tidak bisa lagi mengendalikannya," kata dia.
Dan Steve Jenkins, juru bicara Gereja Inggris, mendesak orang agar pergi ke gereja dan "mungkin menghabiskan sedikit waktu online untuk membelanjakan voucher Natal."
Tapi setelah Konsorsium Retail Inggris (BRC) memperingatkan bahwa hasil transaksi menjelang Natal pekan lalu hanya "biasa-biasa saja" dan tidak "luar biasa," pengusaha mencari berbagai cara untuk memaksimalkan penjualan.
M&S mulai penjualan online di tengah hari Senin, sedangkan pusat perbelanjaan John Lewis mengatakan mereka akan memangkas harga secara online ketika toko tutup pada pukul 17:00 GMT.
Debenhams sudah memulai obral online mereka. Raksasa online Amazon akan meluncurkan penjualan online di pagi hari Natal, satu hari lebih awal dari biasanya.
laporan dari ofcom, regulator telekomunikasi Inggris, konsumen biasanya menghabiskan £1.000 pertahun untuk belanja online setiap hari. Angka ini jauh melebihi jumlah di negara lain, termasuk AS.
Sumber
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment