Kabupaten Aceh Jaya merupakan wilayah pesisir yang terletak di kawasan barat pantai Sumatera yang memiliki keindahan panorama alam, salah satu dari sekian banyak keindahan itu, Aceh Jaya diantaranya yang menyimpan derasnya aliran Kreung Teunom. Kreung (sungai) Teunom yang merupakan salah satu sungai terdahsyat di Provinsi Aceh dengan panjang sungai berkisar 57 km dari Cot Kuala Kecamatan Mane Kabupaten Pidie, sunagi-sungai yang mengaliri Kreung Teunom diataranya Kreung Geumpang, Kreung Sekuleh, Kreung Beutung dan masih banyak lagi sungai-sungai kecil yang bermuara ke sungai Teunom,ribuan kubik setiap harinya air mengalir di sungai tersebut.
Kreung dalam bahasa Aceh yang mempunyai arti Sungai dimana masyarakat mencari nafkah baik memanicing maupun memanfaatkan air sungai sebagai aliran untuk persawahan juga dimanfaatkan sebagai wadah temapat olahraga arus deras yaitu Arung Jeram.
Aliran Sungai kerung Teunom menyimpan banyak keindahan alam baik panorama serta flora dan fauna, Kreung teunom secara geografis merupakan kawasan hutan Ulu Masen yang tentu saja daerah yang masih sangat perawan denagn sejuta keindahan, di sepanjang sungai terdapat bebatuan serta belasan air terjun disisi kanan-kiri Kreung teunom yang bermuara ke Desa Sarah Raya Aceh jaya.
Akhir tahun 2011 silam saya dengan kawan-kawan dari Mapala Leuser Unsyiah melakukan Ekspedisi Arung jeram di Kreung Teunom, kala itu kita beranggotakan 12 orang yang dilengkap 3 buah perahu oval serta perlatan pendukung lainnya, sempat terjadi ketegangan didalam benak ketika salah seorang penduduk setempat bilang sebelumnya ada mayat hilang di aliran Kreung teunom pada kala itu.
Namun, dengan niat dan tekat tim waktu itu terus mencoba untuk melakukan pengarung tak jahu dari titik awal pengarungan tampak jeram dengan suara yang gemuruh riam jeram bersambutan bak perit disiang hari, perasaan tegang dan cemas pun terus menghantui, dan ketia kapten perahu berteriak “maju-maju-maju-maju” para awak pun dengan semangat “Hajar”, nafas pun lega ketiak perahu melewati jeram tersebut, selang beberapa meter tim kembali dihadang jeram yang tidak kala dahsyat dari sebelumnya, tim pun terhenti kala itu di karenakan jeram tersebut tidak layak untuk dilewati sebab risikonya tinggi dan itu sangat membahayakan “kata Lian Arkanullah
Semapt terucap dari kata-kata Anas yang merupakan pelaku arung jeram di Indoneisa yang sekaligus pemilik perusahan perhu Boogie bilang kenapa sungai ini tidak di pilih Oleh Norman Edwin ketika ekspedisi ke Aceh tahun 90-an sebab sungai ini sangat dahsyat dan belum lagi tempatnya sangat indah seperti Thailand.
Sepanjang aliran sungai selain derasnya jeram, Kreung teunom menyimpan banyak keindahan alam diantaranya tebing-tebing karts yang menghimpit sungai dengan ketinggian yang sangat bervariasi dari mualia puluhan meter hingga ratusan meter dan terdapat air yang menetes pelan-pelan di atas bebatuan cadas tersebut, dan tak jarang di sepanjang sungai terdapat air terjun yang tumpa ke aliran Kreung Teunom, kembali laki terucap kata-kata dari Anas lelaki 45 tahun gila indah sekali temapat ini belum pernah selam umur saya menjumpai tempat seindah ini apalagi ketika M.Aritanoga mengatakan didepan lebih indah lagi karena kita akan menjumpai “Semen Tuhan”,
Ketika tim pada saat itu tibah di dinding yang berbentuk semen yang panjangnya di perkirakan 40-50 lebih meter membentang sisi-sisi sungai, aliri air diatasnya yang mengalir ke Kreung teunom, semua tim bilang “kita ini lagi dimana” lain lagi kata Candra Putra anggota tim dari Bandung tersebut “ini yang saya suka dari Aceh” selin jeramnya dahsyat sungainya sangat indah.
Salah satu air terjun yang menurut pengakuan masyarakat desa Sarah Raya, bernama Ceuraceu Embun merupakan daya tarik tersendiri. Air yang jernih dengan ketinggian diperkirakan lebih dari 50 meter dan bertingkat yang sering didatangi oleh penduduk setempat bahkan turis Asing sepmat menijau lokasi tersebut.
Selama perjalanan mengarungai sungai yang lebih kurang 7 hari tersebut ketika kita sampai di hulu Desa Sarah Raya suasana hulu sungai tersebut tak jahu dari Desa yang bisa di capai dengan boat nelayan desa setempat, Muhammad salah seorang pawang sungai yang kami jumpai pada waktu itu sempat berkata “Selama saya hidup 73 tahun, belum ada orang yang berhasil turun dengan selamat dari Krueng Teunom. Biasanya, yang sampai kemari hanya tinggal tubuh yang mengapung kalau ada orang hanyut. Tapi kalian turun dari atas dengan ban (perahu) karet ini, betul-betul gila dan nekat,” jelas kakek ini menunjuk perahu yang digunakan untuk pengarungan tersebut.
Aceh Jaya juga memiliki panjang garis pantai mencapai sekitar 160 kilometer dengan luas wilayah mencapai 32.627 Km2 dengan posisi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Kabupaten Aceh Barat, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh barat dan sebelah barat berbatasan dengan Samudera Indonesia.
No comments:
Post a Comment