Friday, November 30, 2012

AS Belum Mengakui Palestina Sebagai Sebuah Negara



New York, - Amerika Serikat (AS) menentang pengakuan Palestina sebagai sebuah negara oleh PBB. Duta Besar AS untuk PBB Susan Rice menegaskan bahwa hasil voting di Sidang Umum PBB tidak mengubah status Palestina.

"Resolusi ini tidak menetapkan bahwa Palestina adalah sebuah negara," kata Rice di New York, seperti dilansir AFP, Jumat (30/11/2012).

AS menentang keinginan Palestina untuk meningkatkan status menjadi keanggotaan PBB sejak Presiden Palestina Mahmud Abbas mengajukannya pada September 2011 lalu. Kini PBB mengakui status baru Palestina sebagai negara pemantau non-anggota dari status sebelumnya sebagai entitas pemantau.

Namun demikian bagi AS, peningkatan status Palestina di PBB tak menjamin akan tercapainya perdamaian baik antara dua kubu di Palestina maupun hubungan panas dengan Israel.

Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, pada Kamis (29/11/2012), memberikan suara bulat mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Kini PBB mengakui status baru Palestina sebagai negara pemantau non-anggota dari status sebelumnya sebagai entitas pemantau.

Palestina mendapat dukungan mayoritas yakni 138 anggota majelis umum PBB. Sementara hanya 9 anggota yang menolak dan sisanya, 41 anggota, menyatakan abstain dalam voting yang digelar.

Meskipun bukan merupakan anggota penuh sekarang Palestina dapat bergabung dengan badan-badan PBB dan berpotensi bergabung dengan Mahkamah Pidana Internasional. Hal ini merupakan langkah maju diplomasi Palestina untuk memperoleh pengakuan kemerdekaan.

Presiden Palestina Mahmud Abbas yang hadir di sidang tersebut langsung memeluk menteri luar negerinya setelah pemungutan suara berlangsung. Dalam pidatonya sekitar 20 menit, Abbas mengatakan bahwa anggota PBB harus segera mengeluarkan akta kelahiran Palestina. Rakyat Palestina pun telah berpesa di jalur Gaza.


No comments:

Post a Comment