Tuesday, December 25, 2012

Utusan PBB kembali temui Presiden Suriah


Sudah tiga kali Brahimi temui Assad, tetapi belum ada kemajuan berarti dalam konflik Suriah.

Utusan perdamaian internasional untuk Suriah Lakhdar Brahimi menggelar pertemuan dengan Presiden Bashar al-Assad di Damaskus, dalam sebuah tawaran baru untuk mengakhiri konflik.

Brahimi pergi di Suriah dari Beirut dengan kendaraan mobil pada Minggu kemarin, setelah pertempuran pecah dekat bandara Damaskus.

"Saya mendapat kehormatan untuk bertemu presiden dan sepeti biasa kami saling bertukar pandangan terkait banyak jalan yang bisa diambil di masa depan,'' kata Brahimi usai bertemu Presiden Bashar Bashar al-Assad, Senin (24/12).

Presiden Assad disebutkan mengungkapkan dukungan untuk ''setiap upaya dalam kepentingan rakyat Suriah yang menjaga kedaulatan dan kemerdekaan tanah air,'' sebagaimana diberitakan kantor berita Sana.

Ini merupakan kunjungan ketiga Brahimi ke Damaskus sejak dia ditunjuk sebagai utusan khusus PBB-Liga Arab untuk Suriah Agustus silam.

Tetapi, sejauh ini dia hanya membuat sedikit kemajuan dalam proses perdamaian dan tidak jelas ide baru apa yang dia bawa ke Damaskus.
Kekerasan terbaru di Hama

Pemberontak telah bertempur dengan pasukan pemerintahan Assad selama 21 bulan. Kelompok oposisi mengatakan lebih dari 44.000 orang tewas dalam konflik.

Dalam kekerasan terbaru, pegiat ham mengatakan serangan udara pasukan pemerintah di Halfaya, provinsi Hama menewaskan lebih dari 90 orang.

Seorang pegiat oposisi di Halfaya, Samer al-Hamawi, kepada Reuters mengatakan: ''Sulit untuk mengetahui secara pasti jumlah korban tewas. Saat saya tiba di sana, saya hanya bisa melihat tumpukan mayat di sepanjang jalan.''

Sementara TV pemerintah Suriah menyalahkan ''kelompok teroris'' yang melakukan serangan, dengan menyebut kelompok itu merekam insiden dengan kamera untuk selanjutnya menyalahkan pasukan pemerintah.

Lima hari lalu, pasukan pembebasan Suriah mendeklarasikan Halfaya sebagai ''kawasan yang telah dibebaskan'' setelah menguasai posisi militer di kawasan tersebut.

Wartawan BBC melaporkan, para pemberontak ingin menguasai seluruh kawasan Hama dan menjadi bagian wilayah yang masuk dalam kawasan penguasaan mereka.


No comments:

Post a Comment